Morotai,lenteranews.info -
Memasuki hari ketiga pasca musibah banjir yang menyeret satu keluarga di Desa Libano, Kecamatan Morotai Jaya, Pulau Morotai, Maluku Utara, upaya pencarian terhadap korban Armeng Rajab (52) masih terus dilakukan. Pemerintah Desa Cempaka bersama masyarakat dan tim SAR gabungan menyisir sejumlah titik potensial, Sabtu (26/4/2025).
Kepala Desa Cempaka, Hun Ayang, mengungkapkan bahwa timnya menemukan batang pisang yang diduga digunakan korban untuk membuat rakit sebagai alat bantu saat menyeberangi sungai.
“Lokasi pencarian dari titik kejadian awal, kami temukan satu batang pisang yang digunakan pihak korban. Itu bagian dari rakit yang dibuat oleh Armeng,” ujar Hun Ayang.
Menurutnya, Armeng sempat membuat rakit darurat untuk menyelamatkan istri dan anaknya. Ia terlebih dahulu menyeberangkan anaknya yang berhasil selamat, namun gagal saat mencoba menyelamatkan istrinya, Destrince Menanti (54), yang kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sehari setelah kejadian.
“Arus banjir terlalu kuat, rakitnya rusak. Setelah anaknya selamat, dia kembali untuk istrinya, tapi tak mampu melawan derasnya arus,” jelasnya.
Pagi tadi, Pemdes Cempaka bersama ratusan warga dari Desa Cempaka dan Libano, termasuk para ibu dan pemuda, kembali melakukan pencarian. Hun Ayang menyebutkan, sekitar 200 hingga 300 orang terlibat dalam operasi ini bersama Tim SAR gabungan.
“Kami tadi membunyikan toleng-toleng (bunyi isyarat tradisional) untuk kumpulkan warga dan lanjutkan pencarian. Setelah istirahat makan siang, kami akan lanjut lagi,” kata Hun Ayang.
Pihak desa berharap korban segera ditemukan dan meminta seluruh pihak untuk terus mendukung upaya pencarian. Tragedi ini menjadi momen duka mendalam bagi masyarakat Morotai, sekaligus peringatan atas pentingnya kesiapsiagaan bencana.
(Windawati Mahasari)